Dipagi
yang gelap gulita
Saat matahari masih tertidur
Saat yang
terdengar hanyalah kokokan ayam jago
Engkau
sudah terbangun dari tidurmu
Ohh,
ayahku.
Kau pergi
dari rumah dengan membawa keyakinan
Keyakinan
bahwa hari ini adalah emas.
Dan Dengan tegak engkau berjalan
Seperti
layaknya seorang pahlawan
Ketika terik
surya membakar tubuh
Kau tetap berdiri tegak menantang panasnya
Butiran
keringat yang menetes dari tubuhmu
Tak jadi
penghalang buatmu melaju
Setiap
butiran nasi yang kutelan adalah keringatmu
Tulang
dan dagingku berasal dari jerih payahmu
Didalam
darahku pun, juga mengalir darahmu
Engkaulah
sandaran hidupku
Ayah,,
engkau laksana sebuah roda
Roda
pengerak bagi kehidupan kami
Roda yang
selalu berputar tanpa henti
Roda yang
selalu mengitari jalanan tanpa henti
Hingga
suatu saat, takdir tuhan yang akan
menghentikanmu
Ohh,
ayahku.....