Selasa, 16 Oktober 2012

Puisi Untuk Ayah



Dipagi yang gelap gulita
Saat matahari masih tertidur
Saat yang terdengar hanyalah kokokan ayam jago
Engkau sudah terbangun dari tidurmu
Ohh, ayahku.

Kau pergi dari rumah dengan membawa keyakinan
Keyakinan bahwa hari ini adalah emas.
Dan Dengan tegak engkau berjalan
Seperti layaknya seorang pahlawan

Ketika terik surya membakar tubuh
Kau tetap berdiri tegak menantang panasnya                                  
Butiran keringat yang menetes dari tubuhmu
Tak jadi penghalang buatmu melaju


 
Setiap butiran nasi yang kutelan adalah keringatmu
Tulang dan dagingku berasal dari jerih payahmu
Didalam darahku pun, juga mengalir  darahmu
Engkaulah sandaran hidupku


Rounded Rectangular Callout: Karyaku
18-September-2012
Puisi Untuk Ayah
 
Ayah,, engkau laksana sebuah roda
Roda pengerak  bagi kehidupan kami
Roda yang selalu berputar tanpa henti
Roda yang selalu mengitari jalanan tanpa henti
Hingga suatu saat,  takdir tuhan yang akan menghentikanmu
Ohh, ayahku.....